Bukan Lagi si Bapak umar bakri


Tentu saja jika gaji guru itu tinggi orang akan berlomba untuk  menjadi  seorang guru. Tidak dipungkiri materi menjadi faktor utama dalam pemilihan sebuah profesi. Sedangkan orientasi guru tidak lebih hanya sekedar mengajar dan berupaya mencerdaskan anak didiknya. Karakteristik itu terlihat sangat murni. Oleh sebab itu, guru di masa lalu tidak banyak mendapat kecaman, cacian, atau bahkan kritikan. Guru masa lalu dianggap punya jiwa sebagai pengajar sekaligus pendidik. Sangat wajar bila dia diberi gelar 'pahlawan'.
     Generasi muda yang pintar dan cerdas tentu saja lebih suka untuk menjadi karyawan di dunia perusahaan multi nasional dengan ukuran gaji yang memadai. Atau mereka menjadi wirausahawan yang memiliki prospek yang cerah. Jadi bagi mereka yang otaknya encer maka kurang berkecenderungan untuk memasuki dunia PNS secara khusus guru yang memang tidak menjanjikan apa-apa kecuali gaji secukupnya. Mungkin ini terjadi ketika tempo dulu.
     Lain dulu lain sekarang, sejak ada program sertifikasi yang merupakan program pemerintah sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan guru dengan sejumlah tunjangan. Hal ini memebuat profesi guru menjadi incaran generasi kaum muda untuk lahan masa depan. Sehingga banyak Minat masyarakat, terutama lulusan perguruan tinggi untuk berprofesi sebagai Guru. Hal ini tidak lepas dari segudang tunjangan yang diberikan pemerintah. Sehingga, pendidikan jurusan guru dianggap memiliki masa depan cerah.
     Upaya pemerintah melalui program sertifikasi adalah mensejahterakan para pendidik yang notabene adalah ujung tombak dalam dunia pendidikan. Hal ini menjadi semacam pro dan kontra oleh masyarakat awam, perlu adanya pencerahan untuk meluruskan berbagai pendapat masyarakt. Sehingga profesi guru tetap menjadi sebuah “HERO” bagi masyarakat.

2 comments:

Powered by Blogger.