PETANI ITU MULIA


     Oleh: Endri Agus N*)
     Taukah anda dari mana nasi, buah, dan sayuran yang anda konsumsi setiap hari? Ya anak anak anak SD pun sudah tahu, Ya itu dari tamanan yang yang ditanam dan dihasilkan oleh petani. Wow” bukan main hebatnya para petani bias mencukupi kebutuhan untuk konsumsi kita sehari-hari. Bisa anda bayangkan apabila tak ada petani, apakah anda mau makanan instan terus, apa yang akan anda makan, darimana bumbunya? Betapa mulia jasa mereka.
     Profesi petani sebenarnya sebuah profesi yang kalu kita terus menekuni bukan tidak mungkin akan menghasilkan suatu hal yang hebat bukan saja hebat tapi juga mulia.  Namun pada masa sekarang anak muda banyak yang tidak tertarik ke pertanian. Alasan anak muda tidak tertarik bekerja di pertanian karena image menjadi petani selalu hidup miskin dengan ketiadaan lahan serta produktivitas yang rendah. Kita biasa melihat rata-rata petani berusia rata-rata 45-60 tahun dan bisa dibayangkan masa usia itu adalah usia usia yang tidak produktif dan mungkin bila jika ia masih bekerja ia pun tidak bisa optimal.
http://stat.kompasiana.com/files/2010/07/bali-rice-farmer1.jpg
      Kita ketahui bahwa Indonesia merupakan Negara berkembang dan kita ketahui bahwa proses pertanian di Indonesia masih mengunakan alat tradisional.  Jika dibandingkan Kondisi petani di negara maju memang jauh lebih sejahtera dibanding di negara-negara berkembang dan terbelakang, hal ini dikarenakan petani di negara maju relatif lebih diperhatikan oleh pemerintah disamping kuatnya infrastruktur dan teknologi yang digunakan. Petani di negara maju memiliki daya tawar yang jauh lebih baik dibanding negara-negara miskin.
      Saya meyakini profesi petani akan tetap ada selagi manusia masih menggunakan konsumsi pangan dari bahan-bahan pertanian, kecuali ditemukan teknologi dimana manusia bisa tetap hidup tanpa makanan dari nabati maupun hewani. Kecenderungan dunia untuk meminggirkan petani kecil dengan mengganti perusahaan besar produksi makanan instan sebagai produsen pangan akan menjadikan ketimpangan yang semakin dalam. Persoalan utamanya adalah daya beli penduduk bumi terhadap makanan yang diproduksi oleh perusahaan tidak semuanya mampu membeli.
      Waktu akan terus berputar, kita harus berfikir  arif memandang profesi petani yang masih menjadi tumpuan utama penduduk bumi. Kita harus belajar berterima kasih kepada petani yang masih tetap bertahan walaupun nasibnya tidak kunjung membaik. Satu pelajaran penting dari profesi petani ini adalah kesabaran yang luar biasa. Menurut saya, tidak ada profesi yang memiliki kesabaran sehebat kesabaran para petani. Bisa anda bayangkan proses awal sampai proses akhir betapa hebantnya usaha mereka. Dan untuk kita semua “berterima kasih kepada petani yang masih tetap bertahan walaupun nasibnya tidak kunjung membaik” 
*) Mahasiswa FKIP Universitas PGRI Yogyakata Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

No comments

Powered by Blogger.